2. Peningkatan jumlah frekuensi napas (dewasa >20x/menit; anak >30x/menit; bayi>40x/ menit).
3. Kebiruan pada sekitar bibir dan ujung-ujung jari.
4. Adanya suara napas tambahan seperti ngorok, serak, grok-grok, dan mengi. Penyebab: Penyakit asma, infeksi paru (pneumonia), alergi, sakit jantung, trauma dada (kecelakaan yang mengenai dada) dan riwayat benturan keras di daerah dada serta pendarahan. Sesak napas juga bisa muncul saat kehamilan.
Penanganan dan Pencegahan: Ada dua langkah pertolongan jika kita ingin membantu penderita dyspnea. Pertama, apabila penderita dalam keadaan sadar, maka amankan dulu posisi korban. Lalu aktifkan sistem gawat darurat. Misalnya memanggil atau mencari pertolongan orang-orang sekitar kita.
Berikutnya, menanyakan obat-obatan dan penyakit yang diderita korban. Setelah itu, berikan obat-obatan (apabila korban memiliki penyakit khusus, contoh sakit jantung) dan temani korban sampai paramedis datang serta untuk mencegah kemungkinan apabila korban tiba-tiba tidak sadarkan diri.
Kedua, apabila penderita dalam keadaan tidak sadar, maka kita mengecek respon korban. Misalnya dengan memanggil atau merangsang nyeri penekanan pada kuku korban. Setelah itu menghubungi petugas medis untuk memeriksa apakah korban bernapas secara normal atau tidak. Berikutnya, petugas medis akan memriksa denyut nadi korban.
nutrisi terbaik untuk mencegah sekaligus menyembuhkan sesak napas.
b. Muncord/Cordyceps (2x3 kapsul/hari) dan Renuves/Beneficial (2x3 kapsul/hari) guna
meningkatkan anti bodi tubuh menghadapi gangguan saluran pemapasan.
0 comments:
Post a Comment