DIARE

DIARE adalah frekuensi buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam satu hari. Biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Orang yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan tubuh, sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh. Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik, di samping dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO -World Healt Organization), diare adalah penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia. Di Indonesia, diare termasuk penyakit pembunuh balita nomordua setelah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untukurusan anak) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare. Sedangkan di Indonesia, setiap tahun 100.000 balita meninggal karena diare.

Gejala: 

Kotoran encer dan banyak air, sakit atau kejang perut disertai demam.

Penyebab:

1. Infeksi dari berbagai bakteri yang disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun air minum.
2. Infeksi berbagai macam virus.
3. Alergi makanan, khususnya susu atau laktosa (makanan yang mengandung susu).
4. Parasit yang masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang kotor.
Penanganan dan Pencegahan: Bila disadari, sebetulnya penyakit diare mudah dicegah
atau dihindari melalui berbagai cara.
Pertama, mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting; sebelum makan, setelah buang air besar, sebelum memegang bayi; setelah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan.
Kedua, meminum air minum sehat atau air yang telah diolah.

Nutrisi:

a. Calcium I (1x1 sachet/hari) guna merangsang dan menormalkan kerja usus.
b. Double Cellulose (2-4/3 sehari) untuk membantu berbagai masalah yang berkaitan dengan pencernaan.
c. Zinc Capsules (2x2 kapsul/hari) guna menormalkan kerja enzim dalam perut sekaligus mengatasi diare.